Kamis, 15 Januari 2015

Teruntuk kalian...

Teruntuk kalian, teman-temanku. 
Apa kalian ingat, bagaimana cara Tuhan mempertemukan kita untuk menjadi teman dalam suka maupun duka?
Rasanya baru kemarin aku melihat kalian sebagai orang asing yang tak tau apa-apa tentang kehidupanku. Aku melihat orang-orang yang datang dan pergi memasuki kehidupanku. Ya, dulu, rasanya aku memiliki banyak sekali orang-orang yang berada di sampingku saat aku terpuruk. Saking banyaknya, aku tidak bisa menolak bila diajak untuk melakukan hal-hal yang 'katanya' menyenangkan. 

Teruntuk kalian, teman-temanku. 
Aku tau, perjalanan kita dalam menjalin pertemanan ini tidaklah mudah. Ada kalanya dimana aku tidak ingin diganggu oleh kalian, ada kalanya aku tidak ingin melihat kalian lagi, ada kalanya aku merasa amat membenci kalian, dan ada kalanya aku merasa tidak bisa hidup tanpa kalian. 
Apa aku berlebihan? Entahlah, seperti itulah yang aku rasakan. 

Teruntuk kalian, teman-temanku. 
Tak terasa bertahun-tahun telah berlalu. Sekarang aku bisa melihat, mana orang yang mendatangiku hanya dikala mereka kesusahan, mana orang yang hanya mendatangiku mencari kebahagiaan semata, dan mana orang yang selalu berada didekatku tanpa peduli masing-masing sedang susah ataupun senang. 
Ya, seleksi alam. Aku sudah bilang, rasanya dulu aku punya banyak sekali teman, sampai aku bingung bagaimana caranya aku menyebut nama mereka satu-persatu. Tapi sekarang? Aku bisa menyebutkan dengan pasti orang-orang yang selalu ada untukku, apapun keadaannya. 

Teruntuk kalian, teman-temanku. 
Aku tau, kehidupan kita tidak semudah dulu. Aku juga sadar, cepat atau lambat aku akan mengalami kesulitan untuk bertemu dengan kalian, atau mungkin untuk mengetahui kabar kalian saja akan terasa sulit. 
Kita semua punya kehidupan masing-masing yang harus dijalani. Dan bagaimanapun keadaan kita kelak, aku harap kalian akan selalu sama. Tidak berubah. 

Teruntuk kalian, teman-temanku. 
Sebelumnya aku juga ingin menyampaikan maaf yang sedalam-dalamnya kepada kalian, teman terbaikku, atas semua perbuatanku yang mungkin menyakiti hati kalian. Aku juga ingin mengucapkan terimakasih kepada kalian atas semua bantuan, dukungan, nasehat, peringatan, dan apapun yang mendorongku menjadi manusia yang lebih baik. 
Mungkin kalian semua bertanya-tanya kenapa aku menulis semua ini? 
Aku hanya ingin kalian tau, bahwa aku sangat menyayangi kalian dan aku tidak ingin kehilangan kalian. 

1 komentar:

  1. Seperti kata amzring "A nonsense conversation about absolutely nothing but filled with laughter with bestfriends is a way to brightens up your day". Jadi mungki kalo ngga ada mereka, hidup kita bakalan sepi.

    Salam kenal mba sebelumnya :D

    BalasHapus