Rabu, 24 April 2013

dia itu...

dia itu kamu
iya, kamu yang selalu ada di pikiranku
kamu yang (mungkin) sejak lama aku harapkan

dia itu kamu
iya, kamu yang selalu memintaku untuk menemanimu melewati malam sunyi
kamu yang (bisa) membuatku betah mendengar setiap hela nafas tidurmu

dia itu kamu
iya, kamu yang selalu menyanyikan lagu-lagu aneh setiap hari
kamu yang (bisa) menenangkanku disaat kondisi terburukku

dia itu kamu
iya, kamu yang selalu membuatku tersenyum saat menerima pesan ataupun teleponmu
kamu yang (bisa) menjadikan aku sebagaimana seharusnya aku

dia itu kamu
iya, kamu yang selalu aku inginkan
kamu yang (mungkin) akan menjadi milikku

Selasa, 16 April 2013

senja dan fajar.

sebenernya apa yang aku cari?
kayaknya semua udah bisa aku penuhin, satu per satu.
iya, kayaknya.
dan kayaknya juga, aku merasa ada yang kurang.
ada bagian kecil di hatiku yang masih kosong.
oke, aku berbohong. bagian yang besar.
aku juga tidak tau apakah bagian itu masih bisa diisi (oleh orang lain).

senja, seindah apapun bentuknya, dia tidak akan bisa bertemu dengan fajar.
kenapa?
mereka ada di belahan waktu yang berbeda, walaupun sama-sama memberikan keindahan, sesaat.
apakah aku dan kamu bisa disamakan dengan kedua hal itu? serumit itukah?

kalau memang keadaannya tidak memungkinkan aku dan kamu bertemu di satu waktu, bagaimana caranya aku bisa menghindar? atau mungkin melupakannya?
tidak, aku tak ingin melakukan itu. setidaknya untuk saat ini.


senja dan fajar dipisahkan oleh rentan waktu.
aku dan kamu dipisahkan oleh keadaan.
kadang aku merasa semua ini tidak adil untukku!
kenapa? kenapa harus aku? apa aku telah melakukan kesalahan di masa lalu sehingga aku harus mengalami ini? 


sekarang apa yang harus aku lakukan?
menanti saat-saat dimana senja dan fajar bisa beriringan? kapan?
mungkin hanya waktu yang bisa menjawab. jawaban yang naif, memang.

"when nothing is sure, everything is possible."
setidaknya hanya itu yang bisa aku percaya, saat ini.

Selasa, 09 April 2013

Sorry

Anggep aja udah sewindu.
Iya, anggap aja gue udah sewindu kenal sama itu orang.
Sewindu bukan waktu yang singkat.
Sewindu, gue bisa tau apa yang nggak seharusnya gue tau.
Iya, nggak seharusnya.

Mungkin emang seharusnya juga gue ga pernah ada disitu.
Seharusnya gue ga pernah muncul lagi buat jadi bayang-bayang.
Dan juga seharusnya gue ga jatuh sedalam ini.

Anggep aja udah sewindu, gue jadi benalu.
Seharusnya gue ga jadi patogen di tanaman inang.
Ga seharusnya juga gue berada diantara dua tanaman yang sedang tumbuh.

Udah sewindu.
Terus gue harus apa? 
Keluar dari belenggu yang gue buat sendiri?
Andai semua semudah itu.
Andai gue bisa.
Sayangnya, gue belum bisa dan mungkin tidak mau.
Maaf.

Sabtu, 06 April 2013

Rindu

Rindu
Satu kata yang bagiku berarti banyak
Kata itu begitu indah
Anginpun berhembus seolah tau bagaimana perasaanku
Apa aku merindukannya?

Rindu
Tak hanya indah
Kata itu juga kadang membawa bencana
Amarah bisa muncul tiba-tiba
Hanya demi satu alasan
Apa aku merindukannya?

Rindu
Aku tak tau kata apa lagi yang bisa aku ucapkan untukmu
Terlalu banyak kata indah yang membuatku tak tau bagaimana caraku bicara
Maaf bila aku menyebalkan
Maaf juga bila aku kesulitan dalam merangkai kata
Aku punya alasan yang susah diterima logika
Apa aku merindukannya?

Ya, aku merindukanmu...